Ketika Mimpi Berjabat Tangan Dengan Masa Depan
Mimpi.. ya mimpi, apakah kalian punya mimpi? Apakah kalian punya masa depan? Nah pasti #SobatKeong punya alasan tersendiri ataupun mempuanyai pendapat tentang mimpi dan masa depan masing-masing tentunya. Saya menyadari mimpi itu abstrak, mimpi itu ada dua mimpi dunia nyata dan mimpi dunia imajinasi.
Bukanya saya tidak punya mimpi, sangat disayangkan ketia saya punya mimpi dan berhenti karena suatu hal yang mungkin menjadi resiko dari mimpi itu. Saya sangat mempunyai banyak mimpi tapi selalu berfikir negatifnya, ingin ini tapi takutnya itu dan pengen itu nanti takutnya ini terjadi. Lalu, kalo saya pesimis duluan kapan mau melangkah? Pemikiran negatif itu seakan menjadi momok bagi saya sehingga hidup ini seperti orang yang tak punya tujuan. Saya mencoba memutar otak untuk flas back.
Masa anak-anak, saya ingat kalo teman-teman waktu SD ketika di tanya sama Guru mau jadi apa anak-anak kalo sudah pada besar? pada jawab Dokter bu guru, Insinyur bu guru, pilot bu guru dan masih banyak lagi. Tapi, kenapa saya tidak ingat dengan impian saya waktu kecil sih hmm. soalnya sampai sekarang pun saya tidak ingat apa impian ku masa kecil. Sunggu naas nasip saya dari sekian banyak teman-teman yang mempunyai imian dan masa depan cuma saya saat itu belum punya impian dan masa depan.
Waktu terus berjalan ketika itu tamat SMP saya mulai berfikir mau kemana arah dan tujuan hidup ku. Saya mencoba berfikir keras untuk menemukan impian dan masa depan saya. Setelah berfikir lama disinilah menemukan kesimpulan bawasanya saya juga belum menemukan impian dan masa depan saya, nah lo, impian saya dimana? Masa depan saya dimana? saya pun terus bertanya-tanya. dalam fikiran saya, Apa saya di lahirkan sebagai seorang yang tidak punya impian dan masa depan. Oh sial. Jangan sampai itu terjadi seakan hidup ini terasa berat ketika saya di hantui pertanyaan-pertanyaan “Apa Masa Depan Mu?”
Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan, bulan kini pun berganti tahun, selama tiga tahun saya menghabiskan waktu belajar di SMK N4 Semarang mengambil jurusan elektronika. Saya ingat betul, sahabat saya waktu itu mengusulkan untuk merayakan kelulusan mendaki Gunung Ungaran, saat itu saya menyetujui ajakan sahabat untuk merayakan di Gunung Ungaran.
Singkat cerita dari perjalanan mendaki gunung ungaran saya sadar selama hidup saya hanya kebanyakan berfikir dan mengeluh yang seharusnya bersyukur dan bertindak. Disinalah saya mulai menemukan impian dan masa depan, kalo saya ingin memeluk dunia sampai plosok-plosoknya. Bukankah setiap individu itu punya kesempatan untuk menentukan dia akan menjadi apa?
Sejak saat itulah, mimpi saya cuma satu “Ingin Memeluk Dunia Sampai Plosok-plosoknya”. Setiap di Tanya apa mimpi dan masa depan kamu? saya akan menjawab “Ingin Memeluk Dunia Sampai Plosok-plosoknya, menggoreskan setiap kata apa yang saya rasakan dan melukiskan apa yang saya lihat dalam perjalanan saya”. mungkin ini lebih tepatnya bukan “Ingin” tapi “Akan”.
Sampai mana saya memeluk dunia? baca saja di #Blog catatan harian keong ini di sinilah saya mencoretkan semua apa yang saya rasakan dan melukis apa yang saya lihat, akhirnya saya pun punya mimpi dan masa depan loh.. dan saya akan terus bermimpi dan mencoba meranglkul masa depan saya untuk mewujudkan mimpi-mimpi.
Maka dari itu mimpi tanpa kerja keras akan sia-sia,hanya akan menjadikan kita terbuai dengan angan-angan yang semu. Begitu juga dengan kerja keras tanpa mimpi, akan menjadikan kita seperti robot. Jadi bermimpilah #SobatKeong, karena manusia memangdi ciptakan untuk bermimpi, dan jangan lupa kalo sudah bermimpi sobat harus berusaha mewujudkannya.
No comments:
Post a Comment